Selasa, Agustus 05, 2008

2010, SEKOLAH WAJIB PUNYA HOTSPOT

Depdiknas menargetkan 2010 sekolah menengah di Kota Malang sudah memiliki fasilitas hotspot. Tahap awal minimal akhir tahun ini sudah ada satu sekolah di setiap kecamatan yang ada di Kota Malang sudah dilengkapi dengan fasilitas hotspot. Tujuannya untuk meningkat efesiensi pembelajaran di sekolah, sehingga siswa tak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli buku setiap semester. “Dengan fasilitas intranet maupun internet yang bisa diakses melalui hotspot sekolah, siswa cukup memiliki sebuah flasdisk untuk belajar.

Dengan begitu siswa dapat mengakses semua kebutuhan pembelajaran mulai dari buku hingga alat peraga melalui teknologi informasi (TI),” beber Dr Ir Gatot Hari Priowirjanto, Ketua Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Depdiknas saat menghadiri seminar Klub Guru di Aula Plasa Telkom Blimbing Malang, Minggu (3/7).

Dikatakan Gatot, program pencanangan hotspot ini akan menjadi motor bagi Depdiknas untuk mengembangkan berbagai kebijakan dan pemerataan fasilitas pembelajaran di seluruh tanah air. Di antaranya pengadaan buku elektronik. Untuk menghemat biaya buku maka siswa maupun guru bisa mengambil materi pembelajaran melalui buku elektronik yang tersedia di situs Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas) Depdiknas.

“Sekolah pun dapat memperbanyak buku itu dengan memindahkannya dalam bentuk buku biasa. Maka dana yang dikeluarkan siswa dapat ditekan, dibanding harus membli buku pelajaran yang harganya puluhan ribu setiap judulnya,” jelas Gatot.
Untuk menunjang program pengembangan TI di sekolah, PT Telkom Malang bertekad akan memberikan diskon khusus para guru di Kota Malang. Setiap guru yang memasang fasilitas Speedy untuk mengakses internet hanya akan dikenai biaya Rp 50.000 setiap bulan. “Ini akan mempercepat penguasaan TI di kalangan guru,” jelas Didik Sukasdi, GM PT Telkom Kandatel Malang.

Tidak ada komentar: